Jiwa Yang Merindu

burung burung pun masih menyimpan kicau nya
bersembunyi di balik rimbun dedaunan
sesekali mengintip di antara ranting ranting pepohonan
harum melati urung menyapa
terhimpun dalam putik putik yang terbalut kelopak
menyuncup pada tangkai menunggu embun turun dari tahta langit

waktu yang bersama ku adalah langkah kaki sang sunyi
di mana detik di setiap menit nya begitu lama
begitu perih tajam nya sepi merajah segenap terjaga ku
pandang ku terdampar dalam genggam gulita tak terbatas
begitu tinggi kubah kubah malam memenjarakan ku
sendiri dalam bui hampa tak bertepi
kunang kunang yang sempat menjadi harap ujung gelap ku
hanya sekejap sebelum bibir malam liar melumat suram nya

dalam bening tetesan air mata ku
butiran nya menyela pekat
ada semburat senyum yang tersimpan dalam samar
adalah jiwa ku yang telah lelah berlari
adalah jiwa yang telah bersujud dalam migrap
di atas altar nurani terlelap berteman mimpi

seharus nya itu juga aku,,,jasad ini
tersenyum atas semua mimpi
tiada kesah atas kisah yang tiada berpihak lagi
seharus nya air mata ini adalah,,,
suara kebahagiaan atas waktu yang bersama ku
karna aku pernah mempunyai mimpi

__(¯'•¸·'îï€'·¸•'¯)__

1 comments:

mari bersapa