KAU DAN GERIMIS

kau laksana gerimis dalam kemarau yang ku rasakan
ingin ku himpun rinai mu
menjadi telaga cinta teduh kan jiwa kerontang
seperti dari kelopak anggung mu
yang menyimpan jutaan bulir bulir embun
untuk seteguk dahaga ku yang melilit
hingga aku tak jenuh menatap nya begitu dalam

atau dari bibir mu yang acap mengulum kesunyian
harus kah aku mengecup nya hingga begitu lama
agar aku tau apa yang sengaja engkau endap kan dalam diam

keindahan mu bukan lah satu alasan
mengapa cinta ini tercipta untuk memuja mu
aku tak pernah tahu kenapa aku harus mencintai mu
hingga detik detik kala sadar engkau begitu jauh
hingga tangan tangn ini tiada kuasa merengkuh
ada kecemasan ini yang mengakar dalam rasa ku
menguncup rindu atas sapa,pun semua tentang diri mu
mungkin cinta ini adalah takdir
seperti hujan yang turun tanpa alasan
indah dengan tarian bulir nya
teduh memandikan semesta alam

Arie

0 comments:

Post a Comment

mari bersapa