Munajat Rindu

rintik gerimis mewarnai
kala malam masih pada ujung ujung senja
tersisa pula,gurat gurat tipis
saga yang memerah samar terhampar
leluasa jari jari gerimis menari
di atas tanah tanah yang mulai terselimuti gulita nya malam
bulan dan bintang pun tanggal tak lagi berpijar
seolah lebur menjadi butiran bening yang berjatuhan
entah dimana cahaya cahaya syahdu itu bersembunyi
atau kerlip kerlip itu tak lagi kasad
terbungkus rinai,yang menghujani

mungkin malam menangis dalam kesunyian
kala rembulan terlepas dari pangkuan sila langit nya
namun tidak dengan aku yang memiliki rindu ini
masih tersenyum menikmati cantik mu dalam qalbuku
kemudian fikir ku akan bermunasabah pada hati yang kau naungi
berisyarat pada telapak untuk tengadah
bersujud diatas sajadah rindu memantra doa untuk diri mu


rindu ini begitu tajam
laksana lancip mata belati
dan ketajaman itu bukan lah onah yang menggurat perih
karna itu adalah fikir ku tentang dirimu
rindu ini begitu dalam
seperti dasar samudra yang tak tereja
dan kedalaman ini bukan lah sebuah kehampaan
karna itu adalah bagaimana
dalam nya aku mencintai mu

karna sampai saat ini,,,
aku masih dan selalu
merindukan mu,,,

0 comments:

Post a Comment

mari bersapa