By : Helvi Tiana Rosa
Aku mencintaimu sejak waktu, sejak bumi, sejak sukma,
sejak bayi
Aku mencintaimu sampai laut, sampai langit, sampai darah, sampai mati
Setiap hari kucatat dan kupotret kau dalam batin
Kau menempel di buku-buku, di televisi, di gedung-gedung
dan panggung pertunjukan,
juga pada angin dan debu pada nafasku
Aku berjalan tersaruk mengendusi semua jejak
yang kau tinggalkan seperti pemburu yang saru
Panggil aku cinta
Bukan, aku bukan wanita khayalan
Aku yang mendambamu hingga ke paling lembah
Apakah kau percaya pada ada dan tiada?
Sebab aku mungkin ada,
sebab aku mungkin hanya tiada
Sepotong diam yang tak henti mencinta
hingga penghujung senja
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
mari bersapa